UA-64251474-1

Selasa, 01 Desember 2015

Manusia!

Manusia, makhluk magis paling sempurna. Anggap saja ini dunia sebaliknya, manusia adalah gaibnya. Bilangnya apa, melakukannya apa. Kusebut gaib sebab punya banyak rupa. Kesannya tak ada apa-apa, ternyata banyak dosa. ‘O manusia, susunan nadi yang dibuat sempurna. Sudah macam malaikat saja, turun menyaru banyak rupa, lantas pergi tanpa rasa dosa. Perlu kuulangi? PERGI TANPA DOSA, sudah macam malaikat saja.

#Random

Selasa, 20 Oktober 2015

Puisi: Cari saja aku!

Cari saja aku.
Tak apa, cari saja aku.
Kapan pun, cari saja aku.
Tak apa, tak mengapa
Selagi kau butuh saja pun tak apa.
Sebab aku menganggap diriku lilin
yang hadir ketika pemadaman listrik bergilir.
Tak apa, cari saja aku.



#‎Random‬
~R~

Mata Saya Merah dan Menguning


Warning: Berisi Curhatan

Semester ini saya jadi nomaden, yang tinggalnya berpindah-pindah. Maklum, mahasiswa yang harusnya udah hengkang dari kampus tapi masih betah nongkrong di organisasi, musti bisa bertahan hidup walau jatah dari Babe sudah berlalu. Hahaha

Jadi, karena nomaden, saya jadi jarang mengurus diri. Sehari-hari di sekret organisasi. Makan, tidur, tidur siang, ngerumpi, ngegaje, ngeblog, sampe nge-stalk orang pake komputer lembaga *upss*.

Jumat, 09 Oktober 2015

Sejarah Aku Jatuh Cinta Pada Amethyst

Sumber gambar-gambar: google
Kalian tau Amethyst? Itu lho, batuan yang warnanya ungu. Saya paling suka dengan warna ini. Warna ungu itu terlihat mewah, elegan, dan juga misterius. Dia tampak menyenangkan, menyedihkan, ah, sulit sekali untuk ditebak. Eits, mungkin maksudku Amethysnya ya, bukan ungu. Hehehe....

Biasanya saya suka posting tentang batuan di media sosial. Saya memang tertarik dengan batuan, apalagi saya mahasiswa Teknik Geofisika, yah... seenggaknya saya pernah kenalan, makan bareng, tidur bareng ama batuan *istilahnya ya... istilahnya. Muehehe. Tapi saya kadang dikira jualan batuan, lebih-lebih lagi dikira gila batu cincin. Sampai diPM-in ama orang yang jualan batu cincin. Huahaha
Tuh kan, dia itu misterius, mewah, dan elegan

Kamis, 08 Oktober 2015

Jangan tinggalkan Aku, Kak! #Zoi

"Kak, kalau aku pingsan gimana? Kakak jagain aku ya," Zoi kecil menatap harap kakaknya. Matanya berbinar, penuh permohonan. Sang kakak tersenyum, tulus, menenangkan kekhawatiran Zoi.

Istilahnya begitulah, Zoi ingin diperhatikan. Kehidupannya dangkal, sebatas kekhawatiran, dan kesenjangan emosional. Zoi menderita penyakit syaraf yang membuatnya terus merasa khawatir, mudah cemas, dan panik. Sekali dua kali, Zoi sempat pingsan, padahal cuma diajak bermain game komputer oleh kakaknya.

"Ceritakan padaku, Zoi. Apa yang kautakutkan?" tanya Kakaknya, sambil bersimpuh, menyejajarkan tinggi tubuhnya.

Zoi tak menjawab, ditanya begitu, Zoi justeru gelisah. Digenggamnya tangan Zoi. Sambil dielus lembut punggung tangannya.

"Aku takut Kakak meninggalkanku," jawab gadis cilik itu. Matanya berkaca-kaca, menahan rasa gelisah yang teramat membuncah di sekujur syarafnya. "lagi..." lanjutnya. Entah kenangan apa yang diingatnya, bahkan kakaknya pun tak pernah meninggalkan Zoi. Tidak pernah meninggalkannya untuk pergi jauh. Tapi Zoi begitu cemas, takut ditinggalkan.

"Aku di sini, Zoi. Jangan takut. Jangan cemas. Lihat," katanya, menunjuk kerumuman rumput yang bergoyang diterpa angin. "mereka tidak pernah takut diterpa angin. Mereka tidak pernah takut menjadi kering dan mati. Mereka tidak sendiri. Mereka akan saling menemani. Kamu, kakak, dan mereka," kakak menunjuk ke sekumpulan anak TK yang tengah bermain, "akan menemanimu. Jadi jangan takut..."

"Kakak, jagain aku ya," Zoi hanya mengatakan itu lantas pergi menjauh dalam kabut putih yang membangunkan Kakaknya dari mimpi tentang dirinya. Sambil melambai diterpa bunga-bungan wangi dan tanah basah yang ditangisi.

#Random

Sengkuni!

Aku adalah lelaki bisu yang pandai bicara
Kuterangkan pada semua
milik dunia cerita segala penat terasa

Aaku lelaki buta yang pandai menilai warna
Jerami diiris bumbui pematang akar berpendar

Aku lelaki tua berhati muda
Sedikit munafik, jelajahi dunia dikuasai raja
Semena-mena seperti si buta ahli warna
atau si bisu ahli kata-kata.
Seperti diriku, sebelum tutup usia.

Dilema Kebutuhan Minyak, Eksplorasi, dan Lingkungan

Tulisan ini saya publikasikan pertama kali di facebook pribadi saya beberapa waktu yang lalu ketika ada Hashtag #Shellno. Shell merupakan perusahaan asing yang sedang melakukan eksplorasi di dataran Artic. Dan shell akhirnya meninggalkan lokasi eksplorasi setelah gagal menemukan cadangan minyak baru. 
Sebenarnya saya sendiri dilema kalau soal pengeboran minyak dan penyelamatan lingkungan. Saya juga berharap lingkungan tetap terjaga, hijau, dan kaya sumber daya, tapi coba deh aktivis2 lingkungan, kendaraan kalian apa? Bahan bakarnya apa? Kalau gak mau ada eksplorasi minyak ke daerah2 macam ini, JANGAN PAKAI MINYAK! Karna selama minyak masih dipakai, eksplorasi gak akan berhenti. 
Ingat, cadangan minyak dunia akan habis 10 tahun lagi (dengan catatan kalau kita tidak terus eksplorasi). Dan karna minyak masih dibutuhkan, peneliti tidak akan berhenti eksplorasi. Sekarang untuk Geologist, Geophysicist dan Reservoar yang mau eksplorasi, sembari eksplorasi, juga mencari alternativ cara yang ramah lingkungan (atau beralih saja ke energi ramah lingkungan! *ting*). Jadi, kalau masih pakai minyak (apalagi kendaraan pribadi) jangan banyak protes ya, kalo lagi dicariin minyaknya.... ^_<
#CMIIW

Setuju dengan TPP Guru Akan Dihapus

Source: screenshoot facebook
Setuju! Terlepas dari UU yang mengatur atau janji2 presiden waktu kampanye, tapi saya setuju dengan program begini. Jadi jangan main minta gaji minta kesejahteraan dulu. Tapi kinerja dulu, baru gaji bagus. Jangan kayak DPR yang katanya, "untuk meningkatkan kinerja, anggota Dewan sebaiknya diberi penghasilan yang bagus pula. 'kalau mau kerja bagus, sarana dan prasarana harus diperhatikan,' Dimyati" (Tempo 21-27 September 2015). (tambahan: sarana dan prasarana ini maksudnya tunjangan, karna mereka minta adanya kenaikan tunjangan. Gila dong, masa tunjangan DPR sampe 696,9 Milyar. Padahal mahasiswa mau berkreativitas aja cari sponsor susah pak *eh dia malah curhat*

Dear Pals, Bila (Percayalah, Aku Selalu Menjaga Perasaanmu)

Bila aku terlalu jauh melangkahi pekaranganmu, usir aku.
Bila aku terlalu jauh dari dirimu, panggil aku.
Bila aku sulit mendengar, jewer telingaku.
Bila aku tak kunjung bersua, bisikkan padaku pengertianmu.
Bila aku terlanjur jatuh, tarik aku, bangunkan aku, atau ya sudah, biarkan saja aku.
Bila aku menyakitimu, percayalah, aku selalu menjaga perasaanmu.
Bila aku terlalu banyak bicara, katakan padaku aku mengganggu.
Bila dirimu membutuhkanku,
Di sini, aku menunggu dirimu memanggilku.

Dolar di Bawah 14ribu, Jangan Berhenti Menuntut!

Source: Kata data facebook.
Pelan-pelan ya...
Ada sesuatu yang saya pahami selama beberapa tahun ini. Tentang pembagian peran. Ada kalanya kita memang harus berperan sebagai penuntut, dan suatu hari kita akan menjadi yang dituntut. Kalau peran kita ini sebagai penuntut ya menuntutlah, karna kalau tidak ada penuntut tidak akan pernah ada yang tertuntut. hahaha

Nah, beda lagi kalau kita berada di posisi yang harus dituntut. Kalau begini, ya, dengarkan. Karna itu aspirasi mereka. Kadang memang si penuntut ini tidak mau tau apa-apa yang penting keadaan jadi seperti yang diinginkannya. Sedangkan yang dituntut udah banting tulang, kerja keras, tapi hasilnya masih sama saja. Dongkol rasanya, mereka nggak mau mengerti. Tapi tetap saja, penuntut, jangan berhenti menuntut. Kalau kita (penuntut) mulai memahami, pura-puralah tidak paham. Sebab, perubahan ada karena dituntut untuk berubah. Kita bergegas sebab ada yang mengawasi.

Dan kita sudah berbagi peran. Aku yang dituntut dan Kamu yang menuntut. Suatu hari ketika kamu berada di posisi dituntut, tolong pahami. Dan teruslah menuntut sampai menjadi seperti tuntutan. Dan tuntutan tidak pernah berakhir, itu semacam kebutuhan.

Jumat, 02 Oktober 2015

Aku Dibungkam Ketidak-berdayaan

Panjat tebing Margodadi 5, Pesawaran.


Aku menyerah. Akhirnya aku akan menyerahkan segala harapanku pada keputusan. Keputus(asa)an. Sebab rasanya tak lagi diberi kesempatan. Sungguh, dosa apa aku untuk berdiri sendiri terkungkung rasa sepi.

#Random

Inktober 2: Menanti Nanowrimo 2015

Walaupun saya cuma iseng-iseng ikutan #Inktober tahun ini, tapi kalo bisa konsisten, saya lanjutkan ke NanoWrimo. Belajar konsisten dulu soalnya yang tahun-tahun sebelumnya gak pernah rampung. Hahaha
#Inktober 2nd

Onigiri #Inktober

Akhir-akhir ini suka makan onigiri tuna. Kecil, tapi ternyata bikin kenyang. #Inktober pertama. Semoga bisa konsisten sampai 31 Oktober.
#Inktober 1st

Kamis, 01 Oktober 2015

Ketika kamu sudah dilarang bingung

Kemarin saya membahas tentang persimpangan, persimpangan keputusan antara benar, dianggap benar, dan memang benar. Nah, sekarang kamu berada di posisi tidak terpojokkan, tapi kamu memojokkan diri. Ketika kamu sudah dilarang bingung. KETIKA KAMU SUDAH DILARANG BINGUNG. *repeated*

Kalau begitu kan jadinya harus pura-pura tegar. Belum lagi kalau kita harus membuat orang menjadi tegar. Haha, saya menertawakan entah apa yang bisa ditertawakan di otak saya. Kamu benar-benar munafik, dengan sikap yang mengajak, menyemangati, mendengarkan, menasehati sedangkan dirimu sendiri butuh dinasehati, butuh didengarkan, butuh pengertian.

Kalau dulu kamu dengan lebay, alay menistakan diri di media sosial, dan sekarang seakan-akan ada undang-undang yang melarangnya, itu suatu pemaksaan yang baik, mendukung keinginanmu sendiri. Kembali pada kalimat-kalimat nista yang kamu rancang untuk sedikit menyamarkan maksudmu. Menasehati diri sendiri lewat lakon yang kamu buat sendiri.

Tapi ketika lakonmu tidak bisa memberimu ketenangan yang diharapkan, menciptakan situasi yang membuatmu menjadi super introvert padahal kamu bukan introvert. Menyedihkan memang, tapi kalau aku kebingungan, aku harus pergi ke mana, Kakak? Aku memang bukan introvert yang terlalu banyak memendam perasaan.

#random

Minggu, 27 September 2015

Ketika Kau Bertemu Simpangan

Pernah terjadi, dimana aku berhenti di sebuah persimpangan antara jalan yang kuanggap benar dan yang dianggap orang benar. Pernah juga berhenti di jalan yang menurut tuhan lebih benar. Lantas ketika aku tersesat, ada yang bilang, "Kamu tersesat di jalan yang benar." Tidak sampai sekarang, aku berpikir, bagaimana aku bisa tersesat kalau itu jalan yang benar? Sudah jelaslah saja, katakan aku melewati jalan yang benar atau tersesat?

Perlukah aku tanyakan pada Satpam komplek yang ramah tapi hanya paham dua rumah dari posnya? Tinimbang aku mencari sendiri, setidaknya pendapat satpam itu memberiku pencerahan. Setidaknya dua rumah dari pos bukanlah rumah yang kucari. Setidaknya aku hanya perlu mengecek sisanya (Oh my god).

Akan aku jelaskan letak perbatasan di antara dua hal yang berbeda yang berjarak bagai lautan dan sungai. Juga perbatasan antara air dan minyak. Atau perbatasan apasaja yang kamu mau aku jelaskan. Cuma satu lho, coba jelaskan, jalan ini jalan yang benar atau bukan?

#Random

Rabu, 16 September 2015

Ketika

dok. pribadi
Bagaimana kalau aku tersakiti ketika kau pergi?
Bagaimana jika aku kesepian ketika kau pergi?
Bagaimana jika aku bahkan ketakutan ketika kau pergi?
Haruskah aku bertanya ini padamu?

Tak pernah ada kesendiriam yang membuatku begitu kesepian
Tenanglah, aku hanya bergurau.
Sedikit bergurau agar kau tahu,
aku pandai menyembunyikan maksudku.

Meski aku agak terpuruk, kesepian di atas keramaian,
kau tau aku pandai menyembunyikan maksudku.
Jadi tenang saja, aku hanya perlu melakukannya sekali lagi.
Sampai nanti ketika aku dihadapkan pada ketidaksanggupan,
aku akan dengan tulus menangis di depanmu.

#Random

Senin, 31 Agustus 2015

Muse

#TumbangHabangoi's river: 12 Augts evening. Photographed by Fitri 
Muse,
Aku melihatmu bukan sebagai sesuatu yang terjemahkan.
Aku tak akan menjadikannya kata-kata,
sebab dirimu tak terejawantahkan.

Gelunggung, ungkapan diterkam senja...
Walau sering kupakai jua, tak usang pikirnya sirna.

Itulah, Muse...
Kau kuhadirkan sebagai sesuatu,
yang tak tergambarkan.
Sebab, muasalmu adalah benakku,
yang penuh cinta kepadamu.


Kamis, 30 Juli 2015

Lineart: Happy Birthday Mbak Win... ^^

Mbak Win.... ^^
Happy birthday... :)
Hehe, kapan yah, kita kumpul lagi, ketemu lagi, nyanyi lagu orang pinggiran bareng lagi, Boti pake motor Pak Kades lagi... :D
Kita mah udah pada lulus ya, kalo Eka buru-buru wisuda juga, kalian harus doain aku cepet wisuda pokoknya ya... hehe :D
Mbak Win, Happy Birthday ya, sukses terus buat karir mbak selanjutnya... Cepet ketemu jodoh ya, Mbak, terus punya dedek yang ngegemesin. hihihi >.<

*Kalo gambarnya nggak mirip, maap ya mbak... hehe*


Senin, 27 Juli 2015

Hantu (?)

Image source google
Hari ini mati lampu. Perutku lapar, dan tidak punya air. Ditambah lagi dengan ponsel lowbat. Aku tidak kesal. Aku memang berencana pergi setelah tidur dari jam 6 sampai jam 10 pagi.

Lantas di jalan, aku justru melihatmu, berjalan sambil tertawa. Aku menjadi bodoh seketika. Aku membeku seketika. Aku menjadi makhluk paling tidak rasional saat itu juga.

Beli nasi sayur dan telor ceplok dengan harga 10ribu rupiah, dan aku tidak protes bahkan kaget pun tidak. Itu tidak rasional saat yang lainnya hanya seharga tujuh ribu. Keluar warung dengan memakai sandal pemilik warung, itu juga tidak rasional. Aku benar-benar menjadi bodoh dan tidak masuk akal.

Aku gemetar sampai jauh setelah melihatmu. Saat bertemu teman, dia justru bilang, "Kau habis melihat hantu?"

#Random

Raihan 3 Tahun: Main Sulap!

Ini adikku kecilku yang narsis abis. Kupikir kalau besar nanti, dia bisa jadi model atau tukang acting (kalau dia ganteng) Hahaha

Ini tingkahnya beberapa hari mendekati hari raya kemarin.

Ini daunnya ada dua ya, kakak...

Line Art: Lagi begadang

 Yosh! Ini hasil setelah lamaaaaaa sekali nggak pegang adobe family (PS, AI, ataupun ID). Sekarang udah jauh-jauh dari mereka. Nah, tapi kali ini karena saya nggak tau mau ngapain lagi buat melewati malam, (cieallllaaaah), inilah hasilnya.
Maksa. Matanya dibuat agak gede tapi gagal. Hahahaha


Selanjutnya ini Adikku... ;)
Ceritanya si Adik lagi niup apa gitu di fotonya. Haha *maaf ya, lagi pengen banyak ketawa :D

Enth apa deh, saya ini kalau edit foto sendiri mau jadi apa aja, hasilnya jelek. Haahaaa.

Yasudahlah, ini hasil malam tadi.
Thank you for visiting this page ;)





Oh, Jadi Ambivert?

Selamat pagi... ^_^
Saya nggak bisa tidur sampe pagi, setelah main-main ke photoshop ampe bosen, ke youtube ampe bingung apa lagi yang mau diplay, mau ngepost di sini tapi nggak ada bahan, sampai akhirnya nemu draft ini. Hmmm...

(Warning: Self centered)

Di postingan yang udah-udah, saya pernah bilang kalo mending saya ini nggak usah digolongkan introvert atau ekstrovert, tapi karena mereka terus membicarakannya, dan kebetulan nemu tentang ambivert (plis, saya nggak cari-cari ya), jadi kesimpulannya, saya ini ambivert.

Begini guys, jadi kalau introvert itu orang yang pemalu banget, pendiem, dsb yang identik dengan alim, enak gitu yah diliat, nggak begajulan. Hahahah. Sedangkan ekstrovert adalah yang sebaliknya, yang sok asik sendiri, hyperaktif, berasa di tempat bermain terus kali ya... *individual opinion yah*. Nah, kalo ambivert ini gabungan keduanya.

Jadi kalau yang saya rangkum dari artikel yang kebetulan lewat di timeline Fb (sumber Hipwee ya, kalo nggak salah /hihi/), begini, tipe ambivert ini beneran nggak jelas, kadang bisa asik banget, dan kadang bisa tiba-tiba badmood abis. Mereka (saya termasuk) pada umumnya punya banyak teman, tapi bukan teman dekat. Yah, sekedar temen nongkrong aja.

Yang bikin ngakak itu, "nggak ngerti gunanya acara kumpul-kumpul macem reuni".  WOW. Tapi emang iya sih. Palingan juga ikutan ngumpul karna ada Doi. Hahaha. Dan mereka itu butuh me time. Kalau lagi pengen sendiri ya, bakalan beneran menyendiri, bila perlu pergi ke Goa Hira biar nggak di ganggu. Hehe

Ini yang saya banget,
1. Suka nongkrong di tempat rame tapi sendirian. Kadang sih nggak nongkrong juga sih, bisa duduk, bisa berdiri, yah enaknya aja. Kalau nongkrong terus kan capek /Gaje/. Tapi beneran nih, ngeliat orang rame yang mondar mandir itu asik lho...

2. Kalo lagi badmood, bisa ngehindarin ketemu orang cuma biar nggak nyapa. Hahahaha.

3. Dan aku nggak pernah paham dengan maksud introvert ataupun ektrovert sampai aku memutuskan menulis artiket di sini. Ah, palingan juga besok udah lupa itu apaan. hehe (BTw, itu kata 'dan' di awal ketulis karna lagi dengerin lagunya Sheila on 7) :D

Yah, sudah, segitu aja dulu yah...
Kalau mau banyak, baca refrensi ane aje di Hipwee. ;)
Selamat Pagi... ^^

Jumat, 03 Juli 2015

Puisi: Aku Takut Membencimu!

Bagaimana aku datang,
pada mata teduh bak pematang
di terang bulan yang benderang?
Bagaimana aku datang,
di hari jiwaku berselayang pandang?
Sungguh, bukan aku yang meradang.

Duhai aku, dan hatiku...
Bagaimana bisa rasa aku bagai sembilu?
membaur berdebur apa daya bisaku.
Memandang peluh wajah yang mengharu,
AKU TAKUT MEMBENCIMU!

Oh jika, dan hanya jika...!
Aku datang dengan perasaan berbeda.
Tidak lagi suka,
atau riang, apalagi gembira.
Bagaimana jika...
Aku merindukan dirimu yang lama?

Sempatkah sempat, duhai pujangga?
Membalikkan ribuan rasa yang merintik
membalikkan luka dari bara berkeluarga
Bagaimana jika nanti aku ditelisik,
memiliki rindu yang membuatku membencimu?


3 Juli 2015

Rabu, 24 Juni 2015

Bentuk Lain Melarikan Diri

Dokumentasi Teknokra di kesempatan yang berbeda. :)
Hey guys... ! Selamat berbuka puasa... ^_^

Postingan ini ditulis setelah buka puasa hari ini, bersama dengan orang-orang yang baru dikenal. Nah, kenapa judulnya, "bentuk lain dari melarikan diri"? 

Yup! Sebelumnya saya punya sebuah kutipan yang saya lupa, itu dikutip dari mana. Intinya, "ketika kita berada di tempat yang baru, kita juga harus menjadi baru juga." Maksudnya, yang lalu ya biarlah berlalu. Ketika bertemu orang baru, biarkan mereka tidak tau siapa dirimu sebelum ini.

Setunggal Buah Rampai Hijau

image source link
Tuan,
dalam rangkain buah rampai,
akulah terhijau setangkai.
Walau perlahan menguning pula si buah rampai
pun kukasihi diriku, hanya setunggal
dalam setankai

Tuan,
ketika hendak berpergian
ada macam-macam perbekalan.
Kusimpankan separuh, bekal untuk pekuburan.

Selasa, 23 Juni 2015

Ketika Aku Adalah Wibu Alay


Bakuman no Honda. Source google

Tunggu. Sebenarnya agak memalukan harus mengakui weaboo. Em, maksudku aku juga pernah jadi weaboo. Jadi manusia alay yang yah... gitu deh pokoknya.

Buat yang belum tau apa itu definisi weaboo atau wibu, jadi wibu itu sebutan untuk orang yang gila jejepangan. Anime gak mau disamakan dengan kartun, dan lain-lain yang sebenarnya jadi lucu dibaca. Para wibu kebanyakan

Senin, 22 Juni 2015

Apa? Aku menyimpan Rahasia?!


Aku baru menyadari sesuatu. Oh, tidak, tidak, tidak... bukannya aku baru menyadari, tapi aku baru sadar kalau aku ingin menuliskan kesadaranku di sini. Waktu lalu, ketika aku sebenarnya sudah sadar dari koma panjang, dari perdebatan pelik antara hati dan si empunya. Hanya sekedar untuk memberitahu orang lain saja, apa susahnya? Oh, jelas susah. Ini rahasia!

Seorang teman, waktu semalam, membuat sebuah pernyataan. Katanya, aku tipe ekstrovert, yang tak segan-segan memberitahukan segalanya ke semua orang.

Minggu, 14 Juni 2015

Teman, Sahabat, Rival, atau Kenalan?

Hujan di bulan Juni. Katanya, itu dinanti-nanti. Well, ini postingan kedua yang ngebahas tentang bulan Juni. Sebenernya saya mau membual lagi. Hehehe

Kayaknya kalau saya terlalu banyak

Kamis, 11 Juni 2015

Too much thinking!


link
"Be patience with all things. But, most importantly, be patience with your self."

That was what i got from the article. Quite simple, hard to do. I think i have patience enough with all things. But, not with myself. Is this what depression mean? Oh my, i whisper to myself, "hang on, myself. Hang on!" Just to finish this kind of life. Such an unpleasant but it's a must.

In other time, i faced my self in the mirror. I played my role. Yes, i just played. Like a good artist, i was playing good. Every different character i played, was going well. I'm pretty sure, people knows me as a brave,  and well organized. But simply, i just can not manage my emotion. I'm just twenty after all. My friends are twenty three. I'm two years younger than them. But people don't want to even know. Some of them precisely thought that i was lucky.

Well, I faced myself in the mirror and i tell her who i am. That's what i used to do when i thought my mask was going to break. In other article, i found that people who always do the other people want, they just forget about their selves. When i started walking my feet, i should know, it would not be a good path. So much obstacles. So much lies. Pretending to be good is not good.

In the end, i pretend to believe what people said, "i'm just lucky".

(i'm sorry to have you reading this stupid stuff. Thanks to you who read this until here. Usually, i'm not do this. May be someday, i'll delete this from my archive. I think, i just over think about everything.)

"See ya!"


Senin, 01 Juni 2015

Hey, June!

image source: link
Hei, June! Apa kabar? Lama tak jumpa. Kira-kira setahun yang lalu ya terakhir kita jumpa. Rasanya bahkan lebih dari setahun. Apa rasanya menunggu?

June, selama kau pergi, aku bertemu beberapa yang sepertimu. Mereka yang berkulit gelap, mereka yang dihujani kelopak bunga merah muda, mereka yang dikungkung mendung tiada habisnya.

Dari mereka beberapa sepertinya bahagia. Sepertinya mereka bersenang-senang. Bahkan ketika aku bertemu november di Asia, ada yang menjulukinya, "November rain". Kupikir mereka berkabung sepanjang hidupnya. Rupanya mereka sekedar membawa ingatan. Bukankah hujan yang menyanyikan lullaby di dinginnya hari?

Lalu Desember putih, dimana orang merayakan hari besar di penghujungnya. Beberapa mereka yang kutemui memang tak merayakan apa-apa. Tapi keceriaan setahun sebelum kubertemu denganmu sungguh membuatku rindu. Seperti aku dialiri mereka yang kutemui sepanjang tahun. Seperti mereka kuhimpun dalam sebuah ingatan yang kemudian kuberikan padamu.

Oya, kudengar, kau punya acara istimewa tahun ini. Banyak orang menantimu. Akhir-akhir ini kau jadi lebih terkenal. Banyak yang menyebutmu membawa berkah. Rupanya kau dimuliakan tahun ini.

Hei, June. Jangan salah sangka. Aku bukannya iri dengan peranmu tahun ini. Tapi biasanya kau hanya ditunggu  bagi mereka yang ingin segera istirahat tengah tahun. Tapi rupanya kau membangkitkan lebih banyak cita-cita selain membiarkan mereka asyik berlibur akhir semester.

Kau pasti bahagia, melewati jatah waktumu dengan ramainya lantunan syahdu yang membuatmu dimuliakan. Aku pasti bahagia, berbagi dahaga, dalam keberkahan yang kebetulan kau menjadi penanggungjawabnya.

June, bisakah kita lewati ini dengan sesuai kehendakmu? Mengikuti rasa bahagia bertemu yang dirindukan. :)

#Istimewa #Ramadhan #2015 #Puasa #June #Years #Growing #Omedeto

Jumat, 13 Maret 2015

Ceritanya Belajar Liputan Video

Ooosssh!

Sebelumnya, ini memang postingan yang seharusnya sudah sejak lama. Tapi karena karya terbaru belum juga ada (haha) jadi posting yang lama-lama tapi belum sempat terpublish ini deh... Hehe

Di bawah ini adalah video liputan saya bersama senior Reno Bima Yuda (Kameramen). Jadi ceritanya saya baru jadi pengurus dan ini adalah proses pengkaderannya. Saya mau belajar membuat video liputan tapi untuk awal belajar saya cuma ikut-ikut aja. Terus memperhatikan si senior ngapain aja selama mengerjakan video ini, bagaimana membuatnya, dll.

Nah, ini dia videonya.... 


Selasa, 10 Maret 2015

Ketika Aku Merasa Jauh Darimu

Image Source link
Kalau sedang luang waktuku, kadang takdir semut yang berjalan di teras pun terpikir olehku. Tak jarang juga hanya memikirkan tanah di halaman depan. Berpikir kapan ia akan ditumbuhi rerumputan. Lantas menyejukkan dan terkadang merepotkan. Iya, merepotkan. Kalau mereka tumbuh terlalu besar, pasti merepotkan.

Kemudian aku bertemu dengan suatu masa yang membuatku berpikir tentang tanah penuh kehidupan. "Kehidupan" maksudku. Sebuah kisah yang pernah sampai padaku, tentang tanah "kehidupan" yang menjadi sebuah pertanggungjawaban. Kadang menyejukkan, tapi lebih sering mengerikan.

Rumah. Apakah aku akan punya rumah di tanah "kehidupan"? Akankah aku jadi "aku" yang "kaya" atau "aku" yang "fakir"? Dengan siapa aku akan tinggal. Bersama "mereke"kah, yang kutarik dalam lubang lumpur, atau dengan "mereka" yang menarikku lebih dekat dengan "kehidupan"?

Lantas semua itu menerbangkan bola pikiranku pada fakta ketika aku merasa jauh darinya. Dari hal-hal yang mengingatkanku pada tanah "kehidupan", karena faktanya, aku hanya memikirkannya kalau sedang luang waktuku.

`~R~

Minggu, 08 Maret 2015

Aku hanya Membual #2

Aku ingin melihat bulan dan bintang malam ini. Aku merubah posisi tempat tidurku, menghadap ventilasi, tempatku mengintip bintang sebelum tidur. Entah bagaimana, aku akan mengingatmu, begitu saja ketika aku melihat bintang. Iya, bintang. Benda yang ribuan jumlahnya itu, aku tak tau bagaimana caranya, tapi aku selalu tau satu di antara mereka selalu menjadi saksi kerinduanku padamu.

Ah, lucu sekali. Bahkan ketika mengingat-ingat tentangmu aku bisa membuat sebuah soal matematika yang jawabannya hanya aku yang tau. Jangan penasaran, karna aku tak akan memberitahu siapapun jawabnya. Sssst, aku ini siswa yang menentang praktek contek mencotek di kelas, jadi jangan berharap lebih untuk jawabannya. :)

Sudah kubilang, kali ini benar-benar hanya aku yang tahu. Tentang kerinduanku, mungkin kau bisa tanyakan pada semua makhluk d sekitarku. Bahkan mungkin jika kau tanya pada sterofoam di kamarku, ia bisa tau. Tapi untuk jawaban soal matematika itu, hanya aku yang tau. Sekali lagi, jangan tanyakan padaku.

Ah, kalau kau memang memaksa, hitung saja berapa jumlah bintang yang bisa kulihat malam ini, bilangan yang kau sebutkan, itu jawabannya. Ah, ini hanya perumpamaan. Jangan jadi terlalu bodoh untuk mempercayaiku. Aku kan hanya membual. Haha

Ini bukan sebuah kisah, bukan.juga penggalan kisah, tak juga berarti lanjutan kisah. Karna ini bukan sebuah kisah, jangan protes dengan alur yang kubuat. Aku hanya membual. Kubilang tadi, aku hanya membual.

Salam.