Bentuk Lain Melarikan Diri

Dokumentasi Teknokra di kesempatan yang berbeda. :)

Hey guys... ! Selamat berbuka puasa... ^_^

Postingan ini ditulis setelah buka puasa hari ini, bersama dengan orang-orang yang baru dikenal. Nah, kenapa judulnya, "bentuk lain dari melarikan diri"? 

Yup! Sebelumnya saya punya sebuah kutipan yang saya lupa, itu dikutip dari mana. Intinya, "ketika kita berada di tempat yang baru, kita juga harus menjadi baru juga." Maksudnya, yang lalu ya biarlah berlalu. Ketika bertemu orang baru, biarkan mereka tidak tau siapa dirimu sebelum ini.

Sebenernya saya menulis ini karena faktanya, di sekitar saya, banyak yang minder karena kelakuannya di masa lalu. Misalnya saja, di UKM yang saya aktif di dalamnya, biasanya mereka yang sudah lama tidak aktif, akan merasa malu. Wajar saja, itu juga bentuk dari sanksi sosial. Tidak ada kontribusi sama dengan tidak ada saling menghargai. Kalau kata-katanya tidak didengarkan, terima saja dulu.

Nah, berbeda ketika ada anggota yang baru bergabung. Mulai dari sana, jadilah orang yang baru. Mereka yang baru bertemu denganmu, akan mengenalmu sebagai orang yang baru itu. Saya menyebutnya sebagai bentuk lain dari melarikan diri. Pada dasarnya selama saya sekolah, saya selalu melakukannya. Ketika saya tidak nyaman dengan lingkungan sekolah (SMP), saya akan berharap lekas lulus, dan masuk ke tempat baru yang benar-benar orang baru. Kemudian saya akan menjadi pribadi yang berbeda dari yang sebelumnya orang kenal. Tapi, kebiasaan itu justru ada terus menerus. Semacam candu, dimana merasa tidak nyaman, menyingkir meskipun melalui jalan tikus.

Tapi, terkadang ini cukup membantu. Setidaknya di UKM dimana saya aktif, seharusnya seperti itu. Tidak usah dipedulikan mereka yang mengenal kita sebagai orang yang tidak aktif, selama kita menjadi aktif lagi, semuanya akan berubah. :)

Maaf untuk postingan gak jelas ini. Saya hanya merasa salut dengan kondisi sore ini, kami berbuka puasa bersama, ramai, dan saya benar-benar merindukan suasana semacam ini. Tidak ada canggung, semuanya seperti kami selalu aktif berkontribusi seluruhnya. 

Tetap Berpikir Merdeka!