UA-64251474-1

Sabtu, 29 Mei 2010

Senandung hatiku


Hijau daun terpendam senja,
Cinta bening harumkan surga hati,
Terbang melayang menatap sukma,
Gemuruh berpamit,
Nafas indah bahagia menyapa jiwa,
Kesucian hati hamburkan gelisah,
Aku yakin !
Jujur tak lepaskan setia!

Bahagia penuh air mata


Hari cerah ynag kubanggakan...
Hari ku bertambah usia,
Sejak matahari hiasi dunia,
Ku telah berharap bahagia bersapa
Namun, hatiku mendung....
Awan putih yang terdamba sirna...
Sungai hati membanjiri lubuk jiwa
Hanya kecewa yang tersisa
Semua harapan musnah...
Sahabat pun tak mendengar Keluhan kecil hati putih ku
Kini pasir hitam kotori fikirku...
Butiran tercinta jatuh karna kecewa
Ku coba tuk terima
Takdir kelam dalam bahagia yang tertunda

Tak Selalu Indah Adanya

Sahabat ?
Seharusnya ada selalu
Tapi...
Apa sebenarnya ini ?
Permusuhan ?
Persahabatan ?
Pertemanan?
Percintaan ?
Atau kekeluargaan kah?


Ku rasa tak ada yang satu pun ungkapkan itu
Semua bergerak sendiri
Berfikir sendiri
Tertawa sendiri,
Tak satu pun saling perduli

Aku mencoba untuk sendiri
Sendiri untuk diriku...
Coba hibur hati, berharap bahagia mampir dalam gubuk rasa

Segala di hati,
Seakan ingin muncul dan tunjuk kehidupan,
Tapi, dimanakah kehidupan hati pedih ini?
Masih adakah kehidupan yang cerminkan kebahagiaan?