Aku ingin melihat bulan dan bintang malam ini. Aku merubah posisi tempat tidurku, menghadap ventilasi, tempatku mengintip bintang sebelum tidur. Entah bagaimana, aku akan mengingatmu, begitu saja ketika aku melihat bintang. Iya, bintang. Benda yang ribuan jumlahnya itu, aku tak tau bagaimana caranya, tapi aku selalu tau satu di antara mereka selalu menjadi saksi kerinduanku padamu.
Ah, lucu sekali. Bahkan ketika mengingat-ingat tentangmu aku bisa membuat sebuah soal matematika yang jawabannya hanya aku yang tau. Jangan penasaran, karna aku tak akan memberitahu siapapun jawabnya. Sssst, aku ini siswa yang menentang praktek contek mencotek di kelas, jadi jangan berharap lebih untuk jawabannya. :)
Sudah kubilang, kali ini benar-benar hanya aku yang tahu. Tentang kerinduanku, mungkin kau bisa tanyakan pada semua makhluk d sekitarku. Bahkan mungkin jika kau tanya pada sterofoam di kamarku, ia bisa tau. Tapi untuk jawaban soal matematika itu, hanya aku yang tau. Sekali lagi, jangan tanyakan padaku.
Ah, kalau kau memang memaksa, hitung saja berapa jumlah bintang yang bisa kulihat malam ini, bilangan yang kau sebutkan, itu jawabannya. Ah, ini hanya perumpamaan. Jangan jadi terlalu bodoh untuk mempercayaiku. Aku kan hanya membual. Haha
Ini bukan sebuah kisah, bukan.juga penggalan kisah, tak juga berarti lanjutan kisah. Karna ini bukan sebuah kisah, jangan protes dengan alur yang kubuat. Aku hanya membual. Kubilang tadi, aku hanya membual.
Salam.