UA-64251474-1

Senin, 23 Agustus 2010

Pulau Es di Kutub Mencair

Kita semua telah mengetahui bahwa dampak dari revolusi industri yang selama ini meracuni dunia, ternyata berdampak buruk bagi alam dunia. Teknologi yang ditemukan semakin maju seiring bertambah seiring bertambahnya usia bumi. Begitu pula dengan kerusakanya.
Di Indonesia, kualitas penerus bangsa sangatlah kurang berkualitas. Dengan teknologi yang semakin canggih, segala hal dapat diakses dengan mudah. Begitu pula dengan situs – situs yang kurang mendidik.
Dampak untuk lingkungan hidupnya, adalah global warming atau pemanasan global. Pemanasan global ini disebabkan oleh banyak factor. Factor yang paling utama adalah polusi. Polusi telah merambah ke seluruh tubuh dunia. Mulai dari kepala dunia hingga ujungnya dunia pun ikut menyumbangkan kemampuannya untuk mengurangi ozon atmosfer.
Jika mendengar polusi, apa yang anda fikirkan? Pasti asap! Asap adalah komponene utama yang menyababkan polusi udara. Bahkan saat kita sedang bersantai sambail mengobrol pun meninbulkan polusi. Hal tersebut tidak disadari oleh para penghisap batangan pabrik itu. Tanpa mereka sadari bahwa dengan asap yang di ciptakannya dari menghisap rokok, telah member nilai plus kepada polusi udara. Asap-asap pabrik dan ramainya kendaraan menjadikan polusi udara sebagai juara dari segalanya.
Dunia terus beraktifitas. Berjalan, berlari perlahan dan tanpa kita sadari dunia telah mencapai titik kebinasaan. Ternyata polusi udara lama kelamaan menggerogoti atmosfer semakin banyak. Layaknya virus HIV yang menyerang penderitanya, tak pernah kita sadari namun, pasti hasilnya.
Hal tersebut telah terbukti dengan adanya berita bahwa sebuah pulau es di kutub mencair. Pencairan es di kutub tak lain disebabkan oleh virus udara yang telah divonis positif menyebabkan polusi. Lapisan atmosfer telah mendonorkan ozonnya hingga mengikis habis dan menyebabakan penyakit pada bumi. Meskipun kecil, tapi jika virus udara ini menyerang secara terus menerus, akan menyebabkan semakin banyaknya pulau es di kutub yang mencair.
Kabarnya, air hasil pencairan es di kutub, mampu untuk merendam pulau jawa menjadi sebuah lautan. Tidak hanya itu, jika air tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga amerika, air tesebut ditaksir akan habis kurang lebih 4 bulan. Begitu besar jumlah yang tiada.
Ternyata virus yang diobati semakin lama malah semakin parah. Penggalakan untuk mencegah tejadinya global warming digalakkan dimana – mana. Program-program pemerintah berkumandang sebagai vitaminnya. Tapi, obat-obatan dan vitamin yang suguhkan pemerintah itu masih kalah dengan sejumlah hal yang lebih menarik perhatian masyarakat.
Undian – undian berhadiah, kuis-kuis di televise, dll, semuanya berhadiah utama sebuah MOBIL dan diikuti dengan MOTOR. Berbagai hadiah yang membuat Jakarta semakin sesak. Hadiah yang membuat atmosfer kita harus menyumbangkan ozonnya lebih banyak lagi.
Bagaimana dunia akan tentram, jika kehidupannya begini - begini saja. Polusi dimana-mana. Global warming telah meramabah bersama zaman. Nikmat pencipta, perlahan – lahan ditarik dari kita. Jika kita tidak menjaga apa yang ada, apa yang kita miliki, maka sang maha pencipta pun akan menariknya dari kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar