UA-64251474-1

Kamis, 18 September 2014

Indonesia Kreatif



Mau bilang apa ya dengan dunia kreatif Indonesia ini?

Melihat berita-berita di sosial media, yang sedang ramai membahas sinetron baru yang tayang di RCTI berjudul "Bastian Steel Bukan Cowok Biasa", saya sendiri tidak memberikan ekspresi apapun. Toh, saya memang belum pernah nonton sinetron ini. 

Setelah Sinetron Gentong-Gentong SeringGalau (Saya lebih suka menyebutnya begitu), sekarang muncul sinetron yang "katanya" jiplakan dari film Box Office "Harry Potter". Gila boy, Harry Potter tuh bukunya udah sampai 7 jilid (atau 8 ya, sekarang?), diplagiasi? Jadi pengen tau reaksi penggemarnya. Heeem... (Saya salah satunya). :D

Pada dasarnya saya bangga dengan Industri keatif Indonesia yang mulai berkembang. Misalnya acara TV "Bima Satria Garuda" yang mungkin beberapa orang akan mengatakan itu mirip "Kamen Rider" atau bahkan "Power Ranger". Tapi mereka memang menjalin kerja sama dengan perusahaan Jepang dalam memroduksi acara tersebut. Jelas toh? Belajarnya sistem ATM: Amati, Tiru, dan Modifikasi. 

Mengenai fenomena plagiasi film menjadi sinetron ini, saya cuma mau geleng kepala, lalu mengangguk. Menggeleng, "Kok ya nggak bisa mengambil cara positifnya toh? Kan SDM Indonesia juga kreatif lho, kenapa harus pakai ide orang lain? Sudah habiskah pengarang-pengarang hebat di Indonesia yang bukunya juga menakjubkan?" 

Mengangguk, "Oh, sekarang Indonesia sudah mulai berani membuat Sinetron yang basis-nya teknologi. Keren! Tapi lebih keren lagi kalau script-nya pun asli. Nggak menutup kemungkinan kok, Indonesia untuk memroduksi sinetron-sinetron atau bahkan film yang keren-keren. Buktinya, film kolosal jaman dulu: Angling Dharma, Misteri Gunung Berapi, itu juga sudah keren menurut saya."

Kalau Indonesia mau lebih kreatif lagi, script dibuat sendiri dengan ide yang original, yah... mungkin dasarnya boleh sama, misalnya sihir, cobalah kaitkan dengan Indonesia sendiri. Kalau mau dieksplorasi, Indonesia itu menyimpan sejuta rahasia yang bisa disulap menjadi kisah fantasi yang menakjubkan. Saya nggak mau kasih spoiler karena saya juga nyari bahan untuk calon anak pertama saya (baca: novel). :v

Saya secara pribadi mengacungkan jempol tangan dan kaki, bahkan kalau bisa pinjam jempol adik, mamak, dan bapak saya untuk dukung komik Indonesia terbaru yang ide dasarnya mungkin mirip Power Ranger, tapi ide ceritanya, itu yang original Indonesia. Menggabungkan sejarah dengan jalan cerita fantasinya yang keren. Kalau yang sudah tahu, saya pinjem jempolnya juga ya...

Saya sebagai orang yang terobsesi untuk menjadi penulis cerita fantasy, saya sangat terkesan dengan ide cerita yang ditulis oleh mbak Keinesasih Hapsari Puteri atau disebut juga Mbak Ines. Ceritanya yang menyatukan antara budaya Indonesia dengan cerita lima ranger penjaga marcapada ini sangat nyambung. Oya, sebelumnya, saya kasih tahu dulu ya, judul komiknya "Nusantaranger" bisa dibaca di sini.

Mungkin judulnya agak sulit diucapkan, saya juga harus melatih lidah supaya nggak kelabasan membacanya jadi "Nusantara ranger". Hehe...

Ketika disarankan oleh teman untuk membacanya, saya agak ragu, tapi akhirnya saya baca sebagai apresiasi terhadap karya anak bangsa. Eh, ternyata si Mbak penulis telah membangkitkan jiwa saya yang sempat terbuang ke antartika lalu terserang hipotemia dan harus diamputasi sebelum menyelesaikan perjalanannya (Haduh, ini lebay).

Cara menyatukan jalan cerita dengan sejarah meletusnya gunung tambora lah yang membuat saya terus membaca komik ini. Entahlah, mungkin kalau saya bukan mahasiswa, saya akan percaya kalau meletusnya gunung tersebut bukan terjadi karena aktifitas tektonik lempeng bumi seperti yang saya pelajari saat ini.

Yah, begitulah pendapat saya. Kalau saja penulis-penulis script sinetron Indonesia ini memiliki cara berpikir yang menakjubkan (ini versi saya, jangan disamakan dan nggak semua penulis scriptnya seperti yang saya jabarkan di atas), saya tidak akan kehilangan selera nonton sinetron di TV. Sejujurnya, saya lebih suka sinetron-sinetron atau acara TV indonesia yang dulu. Mungkin dulu saya sempat menggandrungi sinetron "candy" yang juga tayang di RCTI. Itu contoh sinetron yang saya sukai dulu.

Yosh, sepertinya terlalu panjang. Yang penting, ayo terus kembangkan kreatifitas anak bangsa. Dukung saja kreatifitasnya. Mungkin saat ini Indonesia masih dalam tahap Meniru, belum Modifikasi. But sure, we will. :)

^.^,v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar