Membaca berita hari ini di Yahoo.com,
saya mengutip sedikit dari berita yang membahas mengenai pakaian grup
Cherrybellle saat manggung. Dari berita tersebut, spontan hati saya mencelos,
kaget, sekaligus prihatin. Bukan hanya prihatin dengan grup tersebut, tapi
dengan masyarakat yang menikmati grup tersebut. Ini bukan pernyataan ketidaksukaan saya dengan
grup ini.
Berita yang membahas pertanyaan, “Mengapa
Cherrybelle selalu menggung dengan rok mini, bukan rok semata kaki” dijawab
santai oleh personelnya. Ada yang takut jatuh karena menari, ada yang bilang
ribet. Aneh ya, orang Indonesia. Memangnya selain rok semata kaki, nggak bisa
ya, pakai celana? Eh, tapi celana jaman sekarang kan juga kurang bahan. Toh,
sama saja. Dan ini juga mengherankan. Masyarakat mulai berbangga diri dengan
mengenakan pakaian kurang bahan ini.
Lebih miris lagi, ketika berita ini
diakhiri dengan pernyataan Cherly, personel Cherrybelle yang mengatakan, "Kita senang banget
karena telah diapresiasi. Jadi di toko baju banyak yang jual rok
Cherrybelle," saat ditanya tanggapannya dengan adanya rok Cherrybelle yang
mulai dijual di toko-toko.
Meskipun mereka mengatakan rok yang didesain khusus oleh Desainer Cherrybelle ini merupakan rok celana, tapi toh sama saja, terbuka. Malah, membuat beberapa orang berpikiran kotor berharap-harap cemas, menunggu angin bertiup, menerbangkan sedikit rok mininya.
Ini bukan sekedar memperjelas dukungan akan erotisme.
Memang tak secara langsung membahas ke sana, tapi toh, rok mini ini lebih
sering mengundang syahwat? Lantas apagunanya melarang penayangan serial Sin
Chan di Televisi, atau acara-acara televisi lainnya yang dianggap mengandung
pornografi kalau gantinya malah wanita berrok mini ala Indonesia. Jelas tho,
Shin Chan hanyalah gambar sedangkan Cherrybelle adalah salah satu contoh calon pelaku
pornografi.
Sangat miris membacanya, mendukung diperjualbelikannya
rok di atas lutut ala Cherrybelle ini. Kalau sudah begini, racun yang mengagasi
pikiran rok mini lazim digunakan karena trend pun secara tidak langsung
disepakati sebagai sesuatu yang wajar adanya. Miris. Lagi-lagi kata Miris saya
gunakan karena memang terlalu miris kenyataan ini.
Beritanya dapat dibacara di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar