Kamis, 14 Oktober 2010

KAKEK TUA BERHATI MUDA

Orang baik. Di dunia ini sudah amat sangat langka orang yang seperti itu. Yang baik dalam arti luar dan dalam. Bersih hati, teguh iman, percaya diri dan selalu bersikap baik kepada semua orang.  Beberapa bulan yang lalu saya menyaksikan sebuah reality show, yang menampilkan sesosok manusia penuh budi pekerti. Kali ini, untuk pertama kalinya saya menulis hak seperti ini, saya akan membahas orang yang amat saya kagumi itu.
Orang ini, rasanya ingin menangis kalau melihatnya. Keterbatasn mental yang menuntun hidupnya sejak lama, membawa hati sucinya mengiringi raga. Setiap hari berpangkal di depan mall besar, memainkan alat music ‘sitter’ begitulah ia menyebutnya, indah sekali lantunan nada darinya. Tak kalah dengan artis papan atas.
Keterbatasannya itu, tidak ia gunakan untuk hal yang haram. Meskipun matanya tak mampu menatap birunya langit, hijaunya dedaunan, megahnya bangunan didepannya itu, atau apalah yang ada, tapi dia tetap berusaha mencari jalan halal dalam hidupnya.
Dia gunakan sitter, alat music semacam kecapi, dengan lihai ia memainkan nada demi nada, tanpa melihat benang mana yang ia cabik. Permainan yang sunguh hebat bukan? Allah memang maha adil semua makhluk hidup pasti memilki kemampuannya masing masing. Begitu pula dengan bapak tua ini
Dalam usianya yang mampir menemui 90 tahun ini, ia tak pernah putus asa mencari nafkah untuk dirinya sendiri. Dirinya sendiri? Yah…ia bukanlah egois, tapi, itu karena ia hanyalah sebatangkara. Hidup di Jakarta, kota mewah dan megah, hanya seorang diri, hanya menumpang dengan seorang teman yang juga baik hatinya, ia langsungkan hidupmya. Tak mau merepotkan hidup temanya, ia berusaha mencari nafkah di depan mall dengan sitternya.
Dia bukanlah mengemis, tapi ia hanya mengamen. Mengamen lebih mulia dari pada mengemis kan? Bayangkan, orang setua beliau, dengan segala keterbatasannya masih mampu memenuhi keinginannya, dengan hal yang ia bisa. Tak seperti halnya manusia saat ini. Memanfaatkan hal yang tak ada, untuk yang ada. Tidak mensyukuri nikmat allah SWt.
Bapak mulia, bernama ponimin ini, sungguh gigih dan pejuang keras. Di kota sebesar Jakarta, ia mampu menopang hidup meski terkadang ia merasa menjadi benalu bagi temannya. Subhanaallah,…sudah tua tapi penuh rasa syukur dan selalu berusaha. Tak pernah berputus asa.  Orang yang sudah sangat langka di jaman seperti ini. Kakek tua yang hampir punah, perjuangannya haruslah diteladani untuk semua pemuda islam.
Orang baik memang selalu ada jalan. Allah selalu menyayangi hamba-hambanya yang menyayanginya. Tak luput dari kebaikannya dan keikhlasannya dalam menjalani kehidupan, bapak ponimin selalu mendapat pertolongan allah. Karen ia tak bisa melihat dengan kedua matanya. Ia pun tak mengetahui bagaimana kedaan rumah temanya yang bernama jumirah di area perumahan yang bisa dibilang kumuh itu. Bahkan arah pulang saja ia tak tau. Untunglah masih ada orang yang berkenan hati membantu bapak ponimin ini menjajaki jalan tepi, jalan setapak, dengan becak sederhana menyusuri lorong sempit, gang perumahan.
Siter itulah, benda setelah tukang becak dan ibu jumirah temannya yang selalu menemaninya kemanapun ia akan melangkah. Bayangkan, karena kerbatasannya, ia hidup sendiri tanpa seorang istri, anak , bahkan cucu dalam usia yang seharusnya is duduk beristirahat. Tapi, begitulah takdir, orang berhati baik ini. Ditinggal pergi sang istri, dan tak pernah memiliki anak. Kabar beritanya, sang istri telah kembali ke allah swt.
Tatkala orang baik berkata, tak usah dibayangkan, nasib orang mulia yang disayangi allah, yang dirindukan surga. Dalam segala hal, dalam kekurangan apapun, allah selalu melindungi hamba-hambanya.  Dalam reality show ini, terlihat wajah bapak ponimin yang tak mengerti apa -apa saat di minta menolong seorang gadis kecil yang menjual tempat ikan untuk pengobatan kakeknya.
Dikira tak mau, kakek tua ini, malah yang membantu. Dari sekian manusia yang didatangi oleh gadis kecil, berpuluh-puluh orang berdasi hanya menoleh dan meninggalkannya seakan tak melihat. Lain halnya dengan pak ponimin yang benar-benar tak bisa melihat.
Dia tak mungkin tau apa yang terjadi saat itu. Tak seperti orang-orang sebelumnya yang hanya menginginkan imbalan dari jasanya. Bapak ponimin yang hanya memegang uang sebesar 30 ribu, hasil kerja kerasnya dari beberapa hari yang lalu hingga hari itu, rela melepaskan 20 ribu dari hasil keringatnya. Bapak yang ikhlas membantu. Harga 50 ribu memang tak sepadan dengan kantong bapak ponimin. Harga yang ditawarkan si gadis kecil akhirnya runtuh dengan kata mutiara pak ponimin. Dengan uang 20 ribu, ia mendapat ridho allah swt. Dengan keikhlasannya.
Jangan dipersoalkan ikhlas atau tidaknya pemberian bapak ponimin ini. Pasalnya, ia pun tak tau bahkan iapun tak pernah mengenal si gadis kecil itu sebelumnya. Setelah didatangi oleh tim relity show, bapak ponimin ini terlihat kaget dengan kata tim (sensor). Ia tak tau apa-apa. Hal itu tersirat jelas sekali dari wajah pak ponimin yang tadinya tersenyum lebar jadi terlihat ketakutan dengan memegangi siternya.
Menurut saya, bapak ini tergolong  orang-orang yang begitu ikhlas, ia tak tau siapa gadis kecil itu, tak bisa melihat gadis kecil itu, bahkan mendengar suara si gadis kecil juga bapak ponimin merasa kesusahan. Maklum saja, ia memang sudah sangat tua, tapi masalah pribadi yang sebenarnya, itu semua hanya allah yang tahu.
Bapak ini, terlihat jelas mengekspresikan perasaan kagetnya, dan ketakutannyanya. Hal itulah yang membuat saya ingin menangis saat menontonnya. Bayangkan, seoarang lelaki tua dengan usia yang bisa dibilang amat sangat jauh dari muda, dengan keterbatasannya, mampu melakukan hal baik yang jarang dilakukan oleh lelaki muda, dengan dasi bekain sutra, berjalan seolah-olah ia sempurna. Oh…malang sangat nasib orang yang menutuphatinya dari kebaikan.
Kebaikan hati bapak ponimin inilah yang mampu membawanya hidup hingga usia hampir 90 tahun ini. Tak kenal putus asa, dan tak pernah menyerah. Selalu berjuang, meski sendiri, tapi haruslah dia bersyukur, karena allah selalu menjaga orang-orang yang selalu menjaga dirinya.
Allah akan selalu menyayangi orang-orang yang menyayanginya. Itu pasti,karena surga akan selalu menanti kebersihan hati, kesucian jiwa dan ketabahan para peminatnya.
Ingatlah, allah selalu ada di manapun kau berada. Jadi berbuat baiklah selagi kau bisa. Berbuatlah yang membawamu selamat dan menyelamatkan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar